Suatu hari di kota Ruteng, saya bertemu dengan Jeremy dan Stella yang sedang berjalan kaki menikmati suasana kota dingin sisi barat pulau Flores. Sambil mengurangi laju sepeda motor yang saya kendarai ke arah mereka, saya tersenyum dan menyapa mereka, “nice walk guys...????”. Dengan ekspresi ceria terlihat di wajahnya, Stella menjawab, “yeaahhh.. it’s nice.. cool air, nice atmosfer...!!” yang artinya juga saya sendiri tidak tahu, silahkan cari di google.
Jeremy dan Stella adalah Sepasang kekasih yang berwisata ke Indonesia di saat liburan kuliah mereka. Mereka mengunjungi pulau Flores selain karena keindahan alamnya, mereka juga ingin mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah mereka rasakan di Switzerland.
Sebagai seorang pemandu wisata sekaligus tour organizer di Flores dan sekitarnya, saya menawarkan kepada mereka 2 hari 1 malam tour ke kampung Copu Waekang. Perbincangan yang berlangsung selama 30 menit hari itu berakhir dengan kalimat “see you tomorrow, Filaann..!!”
Keesokan pagi, sebuah motor Supra X warna merah melaju di jalan trans flores Ruteng, dibalut jacket hitam, celana jeanAAbs dan sepatu coklat, saya pergi menjemput rezeki yang datang dari negeri seberang. Jeremy dan Stella beranjak dari lobby hotel ketika melihat saya sedang memarkirkan sepeda motor. “Morning Filaaaannn ...” sapa Stella lembut. Dengan semangat saya menjawab “morniiinnngggg....!!! Are you guys ready for rock and roooolllll.....??????”. “Yeahhh we are reaadddyyyy...!!!”, sambung mereka.
Penjemputan pagi itu terasa segar dan ceria, seperti suasana kota ruteng saat pagi hari yang cerah. Kami berangkat menuju Copu Waekang yang ditempuh selama 30 menit dari kota Ruteng.
Setibanya kami di kampung Copu Waekang banyak aktivitas yang kami lakukan bersama masyarakat lokal setempat. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain adalah memanen padi, makan siang di persawahan, berjalan kaki menyusuri perkebunan kopi, berburu hama tikus untuk dijadikan lauk, dan lain sebagainya.
Tour yang seharusnya hanya dua hari menjadi seminggu karena Jeremy dan Stella mendapatkan apa yang mereka harapkan selama berlibur hanya di kampung Copu Waekang.
Dari sekian banyak aktifitas yang kami lakukan bersama dua wisatawan asal Swiss satu hal yang menarik bagi saya ketika Jeremy berkata kepada saya “Filan saya kira kacang tanah dipetik dari pohon, ternyata dia tumbuh seperti umbi-umbian“.
Sekian dulu cerita saya tentang pengalaman berpetualang bersama Jeremy dan Stella ke kampung Copu Waekang, akan ada banyak cerita menarik lainnya yang akan saya bagi kepada anda di blog ini. Di bawah ini beberapa dokumentasi petualangan kami selama di kampung Copu Waekang.
Ayo berkunjung ke Copu Waekang!!!
Mantap om Filan. Keep it up
BalasHapusMntap, ka'e bosku. 👏
BalasHapus